Kamis, 31 Desember 2009

Rupa-rupa Tambalan Gigi

Terdapat cukup banyak jenis material yang dapat digunakan untuk menambal gigi, namun yang umum digunakan di Indonesia, salah satunya adalah amalgam. Masing-masing bahan memiliki indikasi, kelebihan dan kekurangan, jadi tidak semua kasus dapat ditambal dengan bahan manapun.
Secara umum tambalan gigi dapat digolongkan menjadi dua yaitu direct restoration dan indirect restoration.
Direct restorations adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.

Amalgam
Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:
• likuid yaitu logam merkuri
• bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil.
Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi.



Kelebihan :
• Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.
• Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.
• Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
• Biayanya relatif lebih rendah

Kekurangan :

Gmbr. Tambalan amalgam yang kurang baik, di mana tepi-tepi tambalannya
terlihat sudah tidak intak dan membayang kehitaman.

• Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan.
• Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman
• Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
• Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.
Indikasi : Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah paling besar, dapat digunakan baik pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar